Minggu, 27 November 2011

e-commerce (perdagangan melalui elektronik).

Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik.

Sumber daya manusia memiliki perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat buruh. Jasa informasi berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak. Jasa informasi memainkan peranan yang berubah dan menentukan dalam hubungannya dengan lingkungan Dan Pelayanan pelanggan melalui teknologi informasi menjadi semakin penting.
Ada beberapa Manfaatnya yaitu :

1. Pelayanan pelanggan lebih baik

2. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik

3. Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik meningkat

Ada beberapa Kendala antara lain :

1. Biaya Tinggi

2. Masalah keamanan

3. Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.

4. Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik.

Strategi perdagangan Melalui Elektronik :

Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (IOS). Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.
Sistem Antar Organisasi (IOS) Adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.

Manfaat IOS terbagi dalam dua kategori yaitu :

1. Efisiensi Komparatif :

- Efisiensi Internal

- Efisiensi antar-organisasi

2. Kekuatan Tawar Menawar

- Keistimewaan produk yang unik

- Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian

- Peningkatan biaya peralihan

Pertukaran Data Elektronik :

Pertukaran Data Elektronik (EDI) Adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari computer-ke-komputer diantara beberapa perusahaan :

1. Hubungan EDI yang Umum.

Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side).
Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur.
EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik

2. Standar EDI.

Standar yang digunakan di Amerika Utara dinamakan ANSI ASC X12. Standar Internasional dinamakan EDIFACT.

3. Tingkat Penerapan EDI

Ada beberapa Manfaat EDI yaitu :

1.Manfaat Langsung : manfaat yang berasal dari teknologi

2.Manfaat Tidak Langsung adalah manfaat lain yang dihasilkan dari manfaat langsung.

Hubungan manfaat langsung dan tidak langsung :

- Mengurangi Kesalahan

- Mengurangi biaya

- Meningkatkan efisiensi operasional

Rabu, 26 Oktober 2011

Komponen Sistem Informasi ..

KOMPONEN SISTEM INFORMASI ...

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Komponen Sistem Informasi Manajemen ...
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem informasi. Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu komponen Sistem informasi manajemen secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara fisik :1.
Ada beberapa komponen-komponen pendukung SIM yang bersifat secara fungsional dan Fisik antara lain :
Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional ...
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional.
Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia, administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedur-prosedurnya dan sistem ini harus diteliti terus menerus agar perubahan-perubahan dapat segera diketahui.
b. Sistem Pelaporan Manajemen.
Sistem ini berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan-laporan yang bersifat periodik kepada pengambil keputusan atau manajer.
c. Sistem Database.
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
d. Sistem Pencarian.
Berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.
e. Manajemen Data.
Berfungsi sebagai media penghubung antara komponen-komponen sistem informasi dengan database dan antara masing-masing komponen sistem informasi.
Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik ...
Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Perangkat keras:
1.) Komputer (CPU, Memory)
2.) Pesawat Telepon
3.) Peralatan penyimpan data (Decoder)
b. Perangkat lunak:
1.) Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data
2.) Program aplikasi
c. DataBase:
1.) File-file tempat penyimpanan data dan informasi
2.) Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
d. Prosedur pengoperasian:
1.)Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan
2.) Instruksi penyiapan data sebagai input
3.) Instruksi operasional
e. Personalia pengoperasian
1.) Operator
2.) Programmer
3.) Analisa sistem
4.) Personalia penyiapan data
5.) Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.

Rabu, 12 Oktober 2011

sistem informasi manajemen perusahaan telkom

Sistem Informasi Manajemen
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan informasi di Indonesia. TELKOM berawal dari suatu badan usaha yang didirikan Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1906 dengan nama post, Telegraaf en Telefoondienst, yang kemudian berubah menjadi Perusahaan Negara Pos, Telegraf dan Telepon (PN PTT) pada tahun 1931, kemudian berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN POSTEL) pada tahun 1961, berubah menjadi Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) pada tahun 1965 yang kemudian menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) pada tahun 1974.
Pada era 1973 s/d 1988 terjadi suatu loncatan besar dalam sejarah telekomunikasi di Indonesia dengan diluncurkannya satelit Palapa A1 pada tanggal 16 Agustus 1976 yang menjadi sarana komunikasi yang mempersatukan rakyat Indonesia yang menempati ribuan pulau Nusantara. Hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga yang memiliki satelit komunikasi setelah Amerika Serikat dan Kanada. Perubahan besar selanjutnya terjadi pada era 1989 – 1992, saat TELKOM menghadapi tantangan untuk segera mewujudkan otomatisasi seluruh Ibukota Kabupaten. Badan Usaha yang semula berbentuk PERUSAHAAN UMUM berubah menjadi PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO), dan seluruh Ibukota Kabupaten sudah terangkai dalam satu sistem telekomunikasi otomat nasional.
Pada tahun 1992 – 1996, TELKOM melakukan tiga program besar, yaitu restrukturisasi internal (divisionalisasi), Kerjasama Operasi (KSO) dan Initial Public Oferring (IPO/go public) di bursa saham Jakarta, London, dan New York yang menjadikan status TELKOM berubah menjadi perusahaan publik : PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PRODUK .
Produk andalan TELKOM saat ini adalah Flexi dan Speedy.
TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi CDMA yang sangat hemat karena biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Hemat pula bagi yang melakukan panggilan ke TELKOMFlexi, karena layaknya telepon rumah, tidak dikenakan biaya airtime.
Didukung teknologi terkini CDMA 2000 1X, membuat TELKOMFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi yang rendah. Jenis terminalnya juga beragam. Anda bebas memilih untuk menggunakan terminal mobile atau fixed. Belum lama ini TELKOM meluncurkan produk baru bernama SPEEDY. Banyak kalangan yang antusias dengan adanya produk baru tersebut. Peluang untuk mendapat akses yang cepat (broadband) sudah sangat memungkinkan. Hal tersebut dikarenakan jaringan fisik yang tadinya hanya mampu melewatkan data sebesar 56 Kpbs (sesuai dengan kemampuan modemnya), namun dengan adanya SPEEDY ini data dengan kecepatan 512 Kpbs sudah dapat disupport. Secara teknis SPEEDY ini sebenarnya mampu mendukung data lebih dari 2 Mbps.
SPEEDY adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari PT.TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memunginkan terjadinya komunikasi data, voice, dan video secara bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon).
Dasar Sistem ADSL.
Seperti diketahui bahwa sebelumnya 1 line kabel telepon ke rumah hanya bisa disambungkan ke satu pesawat telepon. Demikian juga yang terjadi di wartel saat ini, dimana kalau terdapat 4 KBU berarti harus ada 4 telepon line(4 pair kabel tembaga) ke kantor TELKOM. Dengan adanya penambahan modem ADSL di sisi pelanggan, yang tadinya hanya melayani voice menjadi sekaligus bisa melayani data (internet).
Berikut beberapa uraian yang dapat menjelaskan hal tersebut, kaitannya dengan sistem ADSL:
1. ADSL menyalurkan akses broadband via jaringan telepon.
Dengan xDSL pelanggan dapat mengakses aplikasi high speed, seperti streaming video, online gaming, multimedia applications, high speed internet access, and telecommuting.
2. ADSL selalu “always-on”
Tidak seperti modem dial-up, xDSL tidak perlu logging on/off atau menunggu dial tone. Dengan xDSL, koneksi 24 jam. Sebagai tambahan, dengan xDSL (ADSL, VDSL) hubungan telepon masih dapat tetap berlangsung.
3. Bandwith ADSL dedicated.
Tidak seperti halnya cable modem (HFC) atau wirelessLAN, dengan ADSL pelanggan tidak perlu kuatir kecepatan akses akan turun jika semakin banyak pelanggan lain yang log on.
ADSL secure.
Koneksi ADSL adalah point-to-point, bukan point-to-multipoint ataupun share bandwith, sehingga faktor security lebih handal.



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
Sistem Informasi Manajemen yang dijalankan oleh TELKOM adalah SAP R/3.
1. Mengaktifkan Program SAP.
a. Agar User dapat mengoperasikan program SAP R/3, maka pada komputer yang bersangkutan harus telah terinstal program client untuk SAP, dan hal ini dapat diketahui bila pada layar monitor telah mncul icon SAP Logon.
b. Double klik di icon SAP Logon dengan menggunakan mouse, tunggu sejenak hingga muncul kotak segi empat.
c. Klik pada tulisan Logon yang terdapat dipojok kanan atas, tunggu sejenak hingga muncul permintaan untuk mengisi user dan password.
d. Isi User dan Password sesuai dengan user dan password yang telah diberikan kemudian enter.
e. Bila ingin mengganti password, setelah isi user dan password klik new password yang terdapat di pojok kiri atas, dibawah tools bar (hanya password saja yang bisa diganti dan untuk masuk ke program SAP diwaktu mendatang gunakan password yang baru tersebut), password hanya bisa diganti satu kali dalam waktu satu hari.
f. Muncul menu SAP sesuai dengan otorisasi yang telah diberikan melalui user profile.
g. Selanjutnya program Sap sudah bisa digunakan.
2. Pengoperasian SAP R/3 dengan menggunakan lebih dari satu screen (layar).
SAP R/3 membantu user untuk bekerja pada screen yang berbeda dengan kegiatan yang berbeda, seperti satu screen untuk mendisplay, dan satu screen untuk menginput. SAP R/3 menyediakan maksimum 6 (enam) screen yang dapat dibuka oleh satu user, dengan cara (user sudah berada di menu SAP) klik icon matahari (berwarna kuning) yang terdapat di tools bar menu SAP dan tunggu sejenak hingga muncul lagi tampilan screen yang berisi menu SAP yang sama dengan screen yang pertama.
3. Fungsi Tombol Key Board dan Mouse untuk pengoperasian Modul SAP R/3
F1 = Digunakan sebagai fasilitas help, termasuk didalamnya bila user ingin mengetahui apa manfaat dari field-field yang terdapat dai model input yang hendak diisi saat melakukan entry transaksi.
Cara menggunakan tombol F1 adalah lertakkan cursor di field yang hendak diketahui, kemudian tekan tombol F1, maka akan terlihat penjelasan dari field tersebut.
Mouse = Pengoperasian Modul SAP R/3 lebih banyak menggunakan mouse, dimulai saat masuk ke program untuk transaksi sampai memindakan cursor dari satu field ke field yang lain saat hendak melakukan entry transsaksi.
Enter = Enter hanya digunakan untuk menyatakan bahwa apa yang diminta oleh program sudah terpenuhi seluruhnya, misalnya saat user melakukan entry transaksi, seluruh field-field yang diwajibkan untuk dientry sudah dientry semua baru boleh menekan tombol enter. Apabila field-field belum lengkap diisi, user sudah menekan enter, dapat saja terjadi user harus membatalkan entryan tersebut karena program sudah memblock field-field yang harus diisi.
TAB = Tombol TAB digunakan untuk memindahkan cursor dari satu field ke field yang lain.
4. Cara Log OFF dari SAP
Ada beberapa cara Log Off dari SAP pada kondisi user berada di menu SAP yaitu :
a. Cara Pertama, klik tanda silang yang terdapat dipojok kanan atas.
b. Cara Kedua, klik system yang terdapat di tools bar, dan pilih log off.
c. Cara Ketiga ketik “/nend or/next di depat tanda V (hijau) pojok kanan atas dan enter.
d. Cara Keempat, klik icon yang mempunyai tanda panah ke arah atas dengan lingkaran berwarna kuning.
5. Cara memilih menu untuk transaksi, Dapat dilakukan beberapa cara yaitu :
a. Memilih menu melalui folder yang telah disediakan sehingga sampai pada menu terakhir yang dikehendaki (melalui menu path) lalu double klik di menu tersebut atau
b. Mengetik transaction code (disingkat T.code) di kolom isian yang terdapat didepan tanda “ V “ (warna hijau) dengan cara “/O……(isi T.code) lalu enter
c. Transaction code merupakan code program yang terdapat untuk setiap menu path.
6. Cara menyimpan file laporan di PC (Excel)
Dalam kondisi berada di screen laporan, pada tols bar, pilih “System – List – Save dan tentukan sendiri file tersebut mau disimpan dimana dan dalam bentuk apa.
7. Cara mencetak laporan di printer.
Biasanya saat dilakukan install SAP R/3 di Client, bersamaan pula dilakukan setting untuk cetak laporan di printer secara on line, namun bila belum dilakukan setting, SAP R/3 menyediakan fasilitas juga untuk melakukan cetak laporan melalui local printer atas printer yang terhubung dengan PC dengan cara :
a. Ketika berada di screen laporan, klik icon printer yang terdapat di tools bar.
b. Ketika berada di screen untuk print, pada output device ketik “LOCL”

c. Pada Spool Option ada pilihan yaitu :
1.) Print Immediately : artinya file laporan yang ada ditampilan screen langsung diprint.
2.) Delete after output : artinya setelah diprint spoolnya dihapus (spool = file temporary hasil output laporan yang dicreate ketika user menampilkan laporan di screen).
3.) New spool request : artinya membuat spool baru setiap mau diprint.

Pelatihan / Training Need Analysis (TNAOnline).
Aplikasi Online disediakan bagi karyawan Telkom untuk merencanakan pelatihan yang diinginkan oleh seiap karyawan. Hal ini dlaksanakan dengan pertimbangan bahwa:
1. Setiap karyawan lebih tahu kekurangan dan kelemahannya sendiri.
2. Setiap karyawan lebih tahu apa yang dibutuhkannya.
3. Ikut merencanakan, motivasi belajar lebih besar.
4. Terjadi komunikasi antara karyawan, personil SDM dan Penyelenggara Pelatihan.

Modul-Modul TNA Online.
1. Modul Training Need
Modul Training Need adalah modul untuk merencanakan kebutuhan pelatihan masing-masing karyawan untuk program pelatihan selama satu tahun.
Berikut gambar bisnis proses Modul TNA.
2. Modul Penyelenggaraan Training.
Modul Penyelenggaraan Training adalah modul untuk menyelenggarakan pelatihan. Dimulai dari persiapan jenis pelatihan yang akan diselenggarakan, pendefinisian peserta pelatihan, pemanggilan, sampai konfirmasi peserta.
3. Modul Evaluasi
Modul Evaluasi adalah modul untuk melakukan evaluasi terhadap kehadiran peserta, kualitas penyelenggaraan training, dan efektivitas training dikaitkan tujuan organisasi.

Modul Training Need Analysis.
1. Membuat Usulan Training.
Masuk ke Modul Training Need dan Klik Menu Usulan. Akan muncul tampilan dengan dua bagian besar. Di bagian kiri adalah “Available Training” sedangkan di bagian kanan adalah “My Training”. Available Training adalah jenis pelatihan yang bisa dipilih untuk diusulkan.
My Training adalah daftar usulan yang telah dipilih.
Untuk mengusulkan training, harus dilakukan dengan langkah langkah :
a.) Pilih Jenis Training.
b.) Pilih Stream
c.) Pilih Kompetensi
d.) Pilih Nama Pelatihan
e.) Jilka pelatihan yang kita inginkan tidak ada di list, kita bisa menembahnya dengan meng-klik tulisan : Add Katalog
f.) Pilih metode yang diinginkan
g.) Pilih Link ke Action Plan (untuk menentukan action plan mana yang mendukung pelatihan tersebut.
h.) Klik “Add to My Training” (untuk mengusulkan pelatihan tersebut).




2. Mengedit Usulan Training.
Jika usulan yang telah dipilih akan diubah, maka dilakukan dengan langkah langkah:
a) Pilih Jenis Pelatihan di Bagian My Training (bisa lebih dari satu) (1)
b) Klik tombol “Delete from My Training” (2)
c) Lakukan kembali langkah-langkah “Membuat Usulan Training” untuk mengganti pelatihan yang telah di-delete.
3. Menambah Katalog.
Untuk menambah pelatihan yang tidak ada di katalog, dapat dilakukan dengan langkah-langkah :
a.) Klik tulisan Add Katalog pada saat mengusulkan training. (Lihat langkah mengusulkan training).
b.) Masukkan nama pelatihan yang diinginkan. (1)
c.) Inputkan Uraian dari pelatihan tersebut. (2)
d.) Pilih Proficiency Level dari pelatihan tersebut. (3)
e.) Ketikkan Durasi dari pelatihan tersebut. (4)
f.) Ketikkan nama Vendor. (5)
g.) Klik Tombol “Add to Katalog” (6), atau klik “Cancel” (7) untuk membatalkan.

Aplikasi Sasaran Kerja Individu (SKI Online).
Tentang Aplikasi SKI Online.
Aplikasi SKI Online merupakan salah satu pengimplementasian aplikasi paperless office dan Workflow System yang mengubah data-data hardcopy kedalam bentuk softcopy. Cara kerja dari aplikasi SKI Online ini adalah dengan menggunakan media Aplikasi berbasis WEB, yang berfungsi untuk melakukan input/ mamasukkan data data hardcopy berupa data dokumen SKI, NKI, atau Laporan Berkala. Dokumen-dokumen ini nantinya akan mengikuti suatu alur proses kerja yang telah ditentukan. Dokumen akan terkirim kepada penilai 1 dan kemudian penilai 2, Alur proses dari dokumen-dokumen ini secara transparan dapat diamati dan dilihat oleh seluruh karyawan yang terlibat dalam proses tersebut.


Keuntungan Aplikasi SKI Online.
Dengan adanya aplikasi SKI Online, seluruh dokumen dapat diamati oleh setiap karyawan. Sehingga setiap karyawan dapat melihat kegiatan penyusunan dokumen-dokumen bawahan atau atasannya. Keuntungan lainnya adalah proses pembuatan Dokumen SKI, NKI, ataupun Laporan Berkala dapat dilakukan dengan waktu lebih cepat. Dengan aplikasi ini dimungkinkan setiap data yang dimasukkan atau diinputkan oleh seluruh karyawan dapat ter-arsip dengan baik. Kemudian untuk pengguna dari bidang SDM dapat melakukan proses pencarian data karyawan dengan cepat, mudah dan dapat mencetak dokumen SKI atau NKI karyawan yang diinginkan’

Keamanan Aplikasi SKI Online.
Aplikasi SKI Online menjamin keamanan dokumen dengan pembatasan/ personalisasi akses untuk setiap pengguna Aplikasi. Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan Sistem Operasi Windows 2000 Server (metoda NTFS – Network File System) dan DataBase Server menggunakan Oracle 8.0. Disamping itu, tidak semua pengguna dapat mengupdate isi dokumen-dokumen Aplikasi SKI Online, kecuali Administrator. Administrator memiliki privilage yang tertinggi dalam aplikasi ini.

FASILITAS INTERNET UNTUK MENUNJANG PEKERJAAN.
Adapun fasilitas internet yang digunakan di PT TELKOM untuk menunjang pekerjaan setiap karyawan adalah Model Internet Portal, dimana di dalam fasilitas ini telah tersedia :
News, yaitu fasilitas yang berisi tentang informasi Teknologi, Telekomunikasi, Bisnis, Ekonomi/ Umum, Info Pendidikan, Iklan dsb.
Link, yaitu fasilitas yang bisa menghubungkan antara Unit Bisnis PT TELKOM di satu tempat dengan Unit Bisnis PT TELKOM di tempat lain di seluruh Indonesia.
Product, yaitu fasilitas yang dapat memberikan informasi tentang produk PT TELKOM dan Telkomsel seperti Telepon, TelkomFlexi, Telkom Teleconference, Kartu Halo, Telkomsel Siaga dan lain-lain.
FAQ (Forum Ask Question) dimana dengan fasilitas ini para pegawai dapat saling bertanya-jawab tentang ilmu pengetahuan, kepegawaian, keuangan, hukum, ekonomi, pendidikan atau masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan di setiap Unit Bisnis dan lain-lain.
Helpdesk, fasilitas yang dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan.
KA301, yang ditujukan untuk menampung pengaduan yang terkait dengan isu berkenaan akuntansi. Pelayanan, kepegawaian dan lain-lain.
Greetings, fasilitas bertegur sapa dengan teman-teman di tempat lain melalui internet.
Selain daripada itu Portal Telkom juga memungkinkan kepada para pegawai untuk mengirim atau menerima e-mail dengan memasukkan User Id dan Password masing-masing pegawai yang bersangkutan dimana dengan fasilitas ini pegawai dapat mendapatkan informasi tentang :
1.) Personal yaitu yang memungkinkan pegawai mengetahui atau mendapatkan slip gaji pegawai yang bersangkutan.
2.) Employee Self Service, dengan faslitas ini pegawai dapat membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), Cuti, Training, Info Rekan, dan lain-lain.
3.) Collaboration Center, fasilitas yang memungkinkan para pegawai membuat Nota Dinas, Mail (menerima atau mengirim surat atau artikel atau pernyataan atau komentar-komentar lain) dari satu pegawai ke pegawai lain dimana nantinya akan terjadi saling memberikan informasi pemecahan masalah atau tanggapan-tanggapan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dikemukakan di dalam e-mail, dimana komentar-komentar ataupun tanggapan-tanggapan yang sifatnya memberikan bantuan pemecahan masalah yang relevan dengan masalah yang dikemukakan tersebut akan saling melengkapi untuk dijadikan suatu bukti pendukung yang baik di dalam pengambilan keputusan.
4.) TELKOM E-learning, yang memberikan Solusi Belajar Sambil Bekerja kepada setiap pegawai. E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet, atau Jaringan Komputer lain.
Keuntungan menggunakan e-Learning :
1. Menghemat waktu proses belajar mengajar.
2. Mengurangi biaya perjalanan.
3. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
4. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

DIMENSI-DIMENSI KUALITAS LAYANAN ONLINE .
Untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas layanan online, Zeithaml (dalam Swa, 2006 : 35) telah mengidentifikasi tujuh dimensi kualitas layanan online yaitu :
Efisiensi, yaitu kemampuan pelanggan untuk mengakses website, mencari produk yang diinginkan dan informasi yang berkaitan dengan produk tersebut, dan meninggalkan situs bersangkutan dengan upaya minimal.
Reliabilitas, berkenaan dengan fungionalitas teknis situs bersangkutan, khususnya sejauh mana situs tersebut tersedia dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Fulfillment, mencakup akurasi janji layanan, ketersediaan stock produk, dan pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
Privasi, berupa jaminan bahwa data perilaku berbelanja tidak akan diberikan kepada pihak lain manapun dan bahwa informasi kartu kredit pelanggan terjamin keamanannya.
Daya tanggap (responsiveness), merupakan kemampuan layanan online untuk memberikan informasi yang tepat kepada pelanggan sewaktu timbul masalah, memiliki mekanisme untuk menangani pengembalian produk dan menyediakan garansi online. Kompensasi , meliputi pengembalian uang, biaya pengiriman, dan biaya penanganan produk.
Kontak (contact), mencerminkan kebutuhan pelanggan untuk bisa berbicara dengan staf layanan pelanggan secara online atau melalui telepon (dan bukan berkomunikasi dengan mesin).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi dalam kualitas layanan online dimaksudkan untuk mengetahui kualitas layanan online yang deberikan serta sebagai sarana untuk mengevaluasi serta sekaligus memperbaiki kualitas layanan online yang diberikan. Membangun kekuatan bisnis dari suatu usaha yang telah dijalankan, tentu akan berhubungan dengan masalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki, sebab SDM merupakan kekuatan moral untuk menentukan keberhasilan dari bisnis yang dijalankan. Hal ini dapat dipahami mengingat tanpa adanya kontribusi SDM, mustahil suatu usaha akan berjalan dengan sukses. Berkaitan dengan masalah peningkatan kualitas SDM, perusahaan senantiasa mengalokasikan beban anggaran yang cukup signifikan. Hal ini dilakukan demi menjaga serta meningkatkan keompetensi SDM yang dimiliki. Terlebih lagi pada saat ini Ilmu Pengetahuan dan Teknologi senantiasa menjadi salah satu barometer untuk mendapatkan pengakuan masyarakat terhadap aktivitas yang dijalankan perusahaan. Sebab masyarakat tidak hanya memandang dari sisi teknologi saja, melainkan untuk pengelolaan serta kualitas SDM pun menjadi perhatian.

Suatu Perusahaan mustahil dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan SDM yang mampu menjadi inspirasi bagi kemajuan Perusahaannya. SDM dapat dikatakan sebagai salah satu alat produksi dari Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan arah usahanya. Hal penting yang tidak bisa dikesampingkan adalah bahwa untuk mendukung kinerja perusahaan secara optimal maka SDM perlu memiliki potensi dan kompetensi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kemudian potensi dan kompetensi yang dimiliki-pun perlu disertai dengan motivasi yang baik. Apabila antara Potensi, Kompetensi dan Motivasi sudah melekat menjadi satu, maka sudah dapat dipastikan bahwa kinerja perusahaan akan meningkat. Oleh sebab itu atas ketiga elemen tersebut (potensi, kompetensi, motivasi) perlu mendapat perhatian yang serius, hal ini untuk menjaga performansi dan meningkatkan kualitas perusahaan.

Akhirnya kepada SDM itu sendiri patut kiranya menyadari terhadap arah usaha dari perusahaan dimana yang bersangkutan bekerja, hendaknya mengikuti setiap perubahan terutama yang berkaitan dengan masalah persaingan usaha dan teknologi yang terus berkembang. Sehingga antara SDM dan manajemen perusahaan mempunyai kesepahaman dalam melakukan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Alesannya : supaya perusahaan telkom tersebut menyediakan jasa telekomunikasi dan informasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kwalitas perusahaan tersebut .

Minggu, 15 Mei 2011

Kepemimpinan dalam perusahaan

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik dan tepat.
Menyadari peran pemimpin yang sangat sentral dalam organisasi, para ahli berusaha melakukan berbagai macam penelitian untuk mendapatkan kriteria-kriteria pemimpin yang terbaik. Sudah begitu banyak teori-teori kepemimpinan yang ditulis oleh para ahli, baik dalam maupun luar negeri. Namun cukup disayangkan aspek yang dibahas sebagian besar hanya dari sisi manajemen dan bidang keahlian saja. Sehingga konsep yang dihasilkan cenderung mengasingkan manusia dari manusia disekitarnya.
Bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, maka dari itu manusia membutuhan banyaknya semuah manusia agar bisa dapat beradaptasi dengan semua orang.
peran pemimpin yang sangat sentral dalam organisasi, para ahli berusaha melakukan berbagai macam penelitian untuk mendapatkan kriteria-kriteria pemimpin yang terbaik. Sudah begitu banyak teori-teori kepemimpinan yang ditulis oleh para ahli, baik dalam maupun luar negeri. Namun cukup disayangkan aspek yang dibahas sebagian besar hanya dari sisi manajemen dan bidang keahlian saja. Sehingga konsep yang dihasilkan cenderung mengasingkan manusia dari manusia disekitarnya.



BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.


Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.

Teori-teori dalam Kepemimpinan :

Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan.
Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; - sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif kemampuan untuk bertumbuh

dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku

pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :
1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
2. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
3. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
4. Norma yang dianut kelompok;
5. Rentang kendali;
6. Ancaman dari luar organisasi;
7. Tingkat stress;
8. Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan

situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.
Tipe Kepemimpinan :
Tipe kepemimpinan akan identik dengan gaya kepemimpinan seseorang. Tipe kepemimpinan yang secara luas dikenal dan diakui keberadaannya adalah :

1.Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. Egoismenya akan memutarbalikkan fakta yang sebenarnya sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterpretasikannya sebagai kenyataan. Dengan egoismenya, pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional. Egonya yang besar menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadinya. Dengan persepsi yang demikian, seorang pemimpin otokratik cenderung menganut nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Berdasarkan nilai tersebut, seorang pemimpin otokratik akan menunjukkan sikap yang menonjolkan keakuannya dalam bentuk
1. Kecenderungan memperlakukan bawahan sama dengan alat lain dalam organisasi
2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas
3. Pengabaian peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan

Sikap pemimpin demikian akan menampakkan diri pada perilakunya dalam berinteraksi dengan bawahannya, misalnya tidak mau menerima saran dan pandangan bawahannya, menonjolkan kekuasaan formal. Dengan persepsi, nilai, sikap, dan perilaku demikian, seorang pemimpin yang otokratik dalam praktek akan menggunakan gaya kepemimpinan.
1. Menuntut ketaatan penuh bawahannya
2. Menegakkan disiplin dengan kaku
3. Memberikan perintah atau instruksi dengan keras
4. Menggunakan pendekatan punitip dalam hal bawahan melakukan
penyimpangan.

2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini umumnya terdapat pada masyarakat tradisional. Popularitas pemimpin yang paternalistik mungkin disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
1. Kuatnya ikatan primordial
2. Extended family system
3. Kehidupan masyarakat yang komunalistik
4. Peranan adat istiadat yang kuat
5. Masih dimungkinkan hubungan pribadi yang intim
Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya. Harapan bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya. Pemimpin yang paternalistik mengharapkan agar legitimasi kepemimpinannya merupakan penerimaan atas peranannya

yang dominan dalam kehidupan organisasional. Berdasarkan persepsi tersebut, pemimpin paternalistik menganut nilai organisasional yang mengutamakan kebersamaan. Nilai tersebut mengejawantah dalam sikapnya seperti kebapakan, terlalu melindungi bawahan. Sikap yang demikian tercermin dalam perilakunya berupa tindakannya yang menggambarkan bahwa hanya pemimpin yang mengetahui segala kehidupan organisasional, pemusatan pengambilan keputusan pada diri pemimpin. Dengan penonjolan dominasi keberadaannya dan penekanan kuat pada kebersamaan, gaya kepemimpinan paternalistik lebih bercorak pelindung, kebapakan dan guru.
3.Tipe Kharismatik

Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu
dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin itu.

4. Tipe Laissez Faire
Persepsi seorang pemimpin yang laissez faire melihat perannya sebagai polisi lalu lintas, dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk taat pada peraturan yang berlaku. Seorang pemimpin yang laissez faire cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri.
Nilai yang dianutnya biasanya bertolak dari filsafat hidup bahwa manusia pada dasarnya memiliki rasa solidaritas, mempunyai kesetiaan, taat pada norma, bertanggung jawab.


Nilai yang tepat dalam hubungan atasan –bawahan adalah nilai yang didasarkan pada saling mempercayai yang besar. Bertitik tolak dari nilai tersebut, sikap pemimpin laissez faire biasanya permisif. Dengan sikap yang permisif, perilakunya cenderung mengarah pada tindakan yang memperlakukan bawahan sebagai akibat dari adanya struktur dan hirarki organisasi. Dengan demikian, gaya kepemimpinan yang digunakannya akan dicirikan oleh :
1. Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
2. Pengambilan keputusan diserahkan kepada pejabat pimpinan yang lebih rendah
3. Status quo organisasional tidak terganggu
4. Pengembangan kemampuan berpikir dan bertindak yang inovatif dan kreatif diserahkan kepada anggota organisasi
5.Intervensi pemimpin dalam perjalanan organisasi berada pada tingkat yang minimal

5.Tipe Demokratik

Ditinjau dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator. Karenanya, pendekatan dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya adalah holistik dan integralistik. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan organisasi. Seorang pemimpin yang demokratik melihat bahwa dalam perbedaan sebagai kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan. Nilai yang dianutnya berangkat dari filsafat hidup yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi.



Nilai tersebut tercermin dari sikapnya dalam hubungannya dengan bawahannya, misalnya dalam proses pengambilan keputusan sejauh mungkin mengajak peran serta bawahan sehingga bawahan akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Dalam hal menindak bawahan yang melanggar disiplin organisasi dan etika kerja, cenderung bersifat korektif dan edukatif. Perilaku kepemimpinannya mendorong bawahannya untuk menumbuhkembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Karakteristik lainnya adalah kecepatan menunjukkan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi tinggi.
Berdasarkan persepsi, nilai, sikap, dan perilaku, maka gaya kepemimpinannya biasanya mengejawantah dalam hal:
Pandangan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia bagi organisasi, hanya dapat digunakan oleh manusia dalam organisasi untuk pencapaian tujuan dan sasarannya.Selalu mengusahakan pendelegasian wewenang yang praktis dan realistik, Bawahan dilibatkan secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.
Kesungguhan yang nyata dalam memperlakukan bawahan sebagai mahluk politik, sosial, ekonomi, dan individu dengan karakteristik dan jati diri yang khas. Pengakuan bawahan atas kepemimpinannya didasarkan pada pembuktian kemampuan memimpin organisasi dengan efektif.
i Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
2. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang


3. Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
5. Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
7. Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci

keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
11. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
13. Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
14. Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
15. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
16. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
17. Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
18. Menjadi Pendengar yang Baik
19. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.

20. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
21. Ketegasan
22. Keberanian
23. Orientasi Masa Depan
24. Sikap yang Antisipatif dan Proaktif

KESIMPULAN …
Dimana sebuah kepemimpinan dan kekuasan memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dalam apapun, oleh karna itu untuk menjadi sebuah pemimpin kita harus bener-benar berusaha supaya berhasil dalam mencapai tujuan. Ini adalah Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Didalam sebuah rahasia utama dalam kepemimpinan memiliki kekuasaan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya, bukan kecerdasannya, tetapi dari sebuah kekuasaannya yang sangat pribadi. Pemimpin sejati selalu bekerja keras agar untuk memperbaiki diirinya supanya untuk bisa menjjadi pemimpin yang sejati.





SARAN...

Bahwa kepemimpinan harus memiliki tanggung jawab yang besar supaya dapat menjalankan sebuah pekerjaannya dengan baik.
dimana jika sebuah pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik maka tidak bsa untuk berjalan dengan sempurna. cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti karena dalam sebuah kwalitasnya akan tergantung pada kwalitas pemimpin lain.

Rabu, 09 Maret 2011

pemrosesan file

Jenis Pemrosesan File

Jenis File
File Dokumen
Kumpulan karakter/teks terformat

File Program
Berisi beberapa item software seperti
program sederhana atau kumpulan
bagian-bagian program

File Data
kumpulan / koleksi data yg digunakan
untuk pemrosesan data

Jenis File
File Input / Output
File yg akan diproses atau file yg
menyangga data terproses yang sedang
menunggu dioutputkan

File Kerja
File yg diciptakan selama tahap
intermediate (antara) dalam
pemrosesan

File Scracth
File yg tidak lagi diperlukan, yg mungkin
bisa ditindih atau dihapus

Elemen File Data
Karakter
Elemen terkecil dari suatu file
Dapat berupa abjad, angka atau karakter
khusus
Field
Item data, terbentuk dari sejumlah karakter
Misal : nama, alamat, tanggal, dll
Record
Terbentuk dari sejumlah field yg berkaitan
Misal : record pelanggan, record transaksi
penjualan

Aktifitas Pemrosesan
Updating
Contoh : mengupdate record buku besar dengan pesananpesanan
yang baru sehingga data yang lama diganti dgn data
baru

Referencing
Contoh : ingin mengetahui harga suatu barang dapat dilihat pada
file harga

File Maintenance
Contoh : perubahan harga,alamat yang menyebabkan file tsb
harus diperbaharui

File enquiry / interogation
Pemeriksaan thd file yang bermasalah untuk dapat diperbaiki


Hit Rate
Istilah yg digunakan untuk mendeskripsikan rate
(kecepatan) pemrosesan file master
berdasarkan record aktif.
Perbandingan antara record yg diproses dengan
total record dalam file master.
Contoh :
jika 1000 transaksi diproses setiap hari
menurut file master yg terdiri dari 10.000
record, maka hit rate-nya dikatakan sebesar
10%
Ukuran ‘aktifitas’ sebuah file.


Memproses File Teks

File teks bisa dianggap sebagai jenis khusus
file berangkai
Setiap baris (atau mungkin paragraf) yang
ada dalam file teks adalah record variable
length (yang panjangnya berubah-ubah) yang
berisi satu field karakter variable length1


Strategi Pemrosesan

Pemrosesan Transaksi – memproses
transaksi setiap kali ia terjadi
Pemrosesan Batch – mengumpulkan
transaksi bersama selama interval waktu
tertentu kemudian memproses seluruh batch
itu
Pemrosesan On-line
Data tidak akan basi pada waktu tiba di
komputer
File-file akan merefleksikan gambaran set
keadaan tertentu yang lebih up-to-date dan
lebih riil
Hasil pemrosesan dapat diperoleh lebih
Cepat

PERBEDAAN PEMROSESAN FILE SECARA ONLINE & OFFLLINE.
Pemrosesan file secara online adalah masuknya informasi ke basis data tertentu sesuai dengan instruksi klien dengan menggunakan layanan internet,sedangkan pemrosesan file secara offline adalah masuknya informasi ke basis data tertentu sesuai dengan instruksi klien tanpa menggunakan layanan internet.

Kamis, 03 Maret 2011

Budaya Organisasi

Berikut ini adalah karya tulis tentang budaya organisasi.Untuk lebih lanjut kunjungi link di bawah ini.

http://www.scribd.com/doc/49932216/Budaya-Organisasi